Kekurangan dan Kerugian Budidaya Ikan Lele – Budidaya ikan lele merupakan bisnis yang menggiurkan, karena budidaya ikan lele bisa mendapatkan keuntungan yang fantastis. Namun budidaya ikan lele juga memiliki kekurangan dan kerugian, bahkan tidak sedikit orang yang gagal dalam membudidayakan nya.
Berikut adalah 5 kekurangan dan kerugian budidaya ikan lele
1. Kolam
Tidak banyak pengusaha lele pemula yang menyadari bahwa tambak sangat mempengaruhi perkembangan lele. Keterbatasan lahan seringkali menjadi masalah utama. Selain itu, suhu kolam yang tidak stabil juga menyebabkan pertumbuhan ikan lele kurang optimal.
Jika pH air tambak tidak stabil maka ikan lele akan mengalami stress yang akan mengakibatkan hilangnya nafsu makan ikan lele tersebut. Dampak dari ikan lele yang tidak mau makan (terutama yang masih muda) akan sangat fatal yaitu kematian.
Faktor lain yang menyebabkan kegagalan usaha lele adalah kualitas air yang digunakan. Sebaiknya hindari penggunaan air PDAM karena berdampak buruk bagi kesehatan ikan lele. Air PDAM mengandung klorin yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
2. Kualitas Bibit Ikan Lele
Selain kolam, pemilihan bibit lele juga sangat berpengaruh terhadap hasil akhir. Semakin baik kualitas benih lele, semakin tinggi persentase keberhasilannya. Di sisi lain, benih lele yang buruk hanya akan meningkatkan risiko kegagalan budidaya lele.
Untuk mendapatkan bibit ikan yang berkualitas, belilah bibit ikan di tempat khusus, bukan dari penjual ikan hias. Pilihlah bibit ikan yang sehat, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Bibit lele berasal dari budidaya lele
- Gerakan lele yang lincah
- Bibit lele sempurna, tidak ada cacat fisik
- Ukuran benih lele seragam
- Bibit lele terlihat sehat dan aktif
- Memiliki sertifikat CPIB
Penyebab kegagalan budidaya lele selanjutnya adalah kesalahan pemberian pakan. Jika Anda melakukan beberapa kesalahan selama tahap pembesaran, dampaknya sangat besar, yaitu kerugian.
Oleh karena itu sangat penting untuk memberikan pakan lele tepat waktu. Jika lele jarang diberi makanan maka dapat meningkatkan risiko kematian.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Ikan Hias
3. Serangan Penyakit
Meskipun ikan lele tergolong ikan yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, namun karena beberapa alasan ikan lele bisa mudah sakit. Salah satu penyebabnya adalah perubahan cuaca yang ekstrim.
Penyakit yang sering dialami oleh ikan lele antara lain sebagai berikut.
- Bengkak
- Gatal
- Penyakit ikan lele sirip merah
- Terinfeksi jamur atau parasit
- Cacar ikan
- Penyakit bintik putih
Budidaya ikan lele bisa menjadi kegagalan besar jika benih yang Anda budidayakan tumbuh menjadi ikan lele kanibal. Konon, salah satu faktor penyebab ikan lele kanibal adalah pemilihan bibit ikan yang tidak sama.
Tidak hanya itu, jenis kolam ikan juga mempengaruhi hal tersebut. Termasuk, kurangnya pemberian pakan pada benih ikan lele pada tahap pemeliharaan. Dimana lele yang lapar bisa berubah menjadi lele kanibal dan memangsa lele lain yang lebih lemah.
4. Biaya Pembengkakan Pakan
Pangsa pasar ikan lele yang luas dan menggiurkan, namun tidak sedikit pengusaha ikan lele yang gulung tikar. Penyebabnya adalah melonjaknya harga pakan. Bahkan untuk pakan kelas rendah terjadi peningkatan drastis.
Tak heran jika para pembudidaya lele kerap mengeluhkan mahalnya harga pakan lele. Beberapa petani lain memilih untuk membuat pakan sendiri. Namun, tidak semuanya berhasil karena tingkat kerugiannya masih belum bisa ditutupi.
5. Biaya Pemeliharaan kolam atau tambak mahal
Penyebab kegagalan usaha lele selanjutnya adalah membengkaknya biaya pemeliharaan tambak. Meski lele bisa hidup di tempat yang kotor, namun kolam harus dibersihkan secara rutin. Terutama oleh pembudidaya lele yang menggunakan kolam tanah atau kolam semen.